ARTIKEL SINGKAT CARA MENCARI PASANGAN DAN MERAIH KEBERHASILAN PERCINTAAN DALAM PERSPEKTIF LOGIKA DAN AGAMA

Cinta adalah perasaan yang wajar dimiliki setiap manusia, lalu bagaimana cara memperoleh pasangan yang baik dan memperkecil resiko kegagalan atau patah hati? Patah hati tentu tidak enak rasanya sehingga perlu kita pikirkan bagaimana caranya untuk memperkecil resiko patah hati. Berikut beberapa tips dari penulis untuk memperoleh pasangan yang baik dan memperkecil resiko patah hati:

MENURUT LOGIKA
1. Selalu Berusaha Mencari Lingkungan Berteman Yang Baik
Tentu untuk memperoleh pasangan yang baik, diri kita harus mengerti bahwa mencari ikan paus tidak akan ada di sungai. Artinya, pasangan yang baik tentu hanya ditemukan di dalam lingkungan pergaulan yang baik, akan sulit mencari pasangan yang baik di lingkungan yang salah. Untuk masuk atau menceburkan diri ke dalam lingkungan yang baik tentu diperlukan modal yaitu diri kita harus sedikit demi sedikit mengubah keburukan diri kita menjadi kebaikan agar bisa diterima dan tidak canggung ketika memasuki lingkungan yang baik. Hal ini perlu selalu dipertahankan (istiqamah) sampai ujung usia agar apa yang telah kita bentuk tidak kembali rusak.
2. Menetapkan Visi
Visi adalah pandangan ke depan atau tujuan atau sebuah rencana untuk ke depan. Untuk memperkecil kegagalan hubungan, tentu harus dipikirkan akan bagaimana perkiraan rencana ke depan. Jangan memulai sebuah kisah dengan sembarangan, karena bila memulai kisah tanpa visi yang jelas lalu ternyata tumbuh cinta yang tinggi maka resiko patah hati semakin besar. Jadi sebisanya kita harus merencanakan visi seperti kapan akan kerja, kapan akan meminang atau dipinang dan kapan akan menikah atau nanti tinggal di mana. Jadi untuk melatih diri mendirikan visi lebih baik sejak sekarang kita rencanakan tujuan hidup kita dan berusaha mencapainya.
3. Kurangi Konflik atau Permasalahan
Mengurangi konflik dan permasalahan merupakan hal yang penting agar diri merasa lebih nyaman dan bahagia dan lebih tahan untuk bertahan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengurangi konflik dan permasalahan:
a. Selalu berlatih jangan membohongi diri sendiri
Kadang orang sangat gemar membohongi diri sendiri untuk kesenangan hatinya atau memenuhi kebutuhan nafsunya. Cara untuk mengurangi bohong kepada diri sendiri adalah dengan cara sering bertanya kepada diri sendiri, bila salah akuilah salah, bila benar akuilah benar. Dibutuhkan keberanian atau nyali untuk mengakui kekurangan atau kesalahan dan mengakui kebenaran, serta untuk mengamalkannya. Hal itu penting untuk selalu memperbaiki diri.
b. Selalu berlatih ikhlas dan bersabar
Ikhlas dan sabar adalah syarat yang penting untuk mencapai keberhasilah dan kebahagiaan. Ikhlas dan sabar atas kekurangan pasangan adalah suatu hal yang penting. Bisa dilatih dengan shalat, puasa dan shadaqah.
c. Selalu menuntut ilmu pengetahuan
Menuntut ilmu adalah dapat mendukung kualitas hidup dan tentu ke depannya akan mendukung sebuah hubungan percintaan, langkah atau tindakan yang diambil orang berilmu akan terasa lebih nyaman, adil, bijak dan benar. Jadi ilmu pengetahuan juga mampu membantu keberhasilan dan kebahagiaan. Ilmu yang wajib dipelajari adalah ilmu agama, dan pendukungnya adalah ilmu akademis.
4. Fokus
Fokus adalah penting dalam menjalankan semua hal. Kalau kita mengerjakan sesuatu tanpa fokus akan beresiko kecelakaan. Begitu pula dalam menjalin sebuah hubungan, sangat dibutuhkan fokus hanya dengan satu pasangan dan satu tujuan. Fokus erat kaitannya dengan visi.
MENURUT AGAMA
Hampir sama dengan mencari pasangan menurut logika, mencari pasangan menurut agama juga mempunya beberapa poin sebagai berikut:
1. Selalu Berusaha Mencari Lingkungan Berteman Yang Baik
Dalam sebuah hadits yang sahih disebutkan, yang artinya, “ Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk seperti penjual minyak wangi dan pandai besi. (Duduk dengan) penjual minyak wangi bisa jadi ia akan memberimu minyak wanginya, bisa jadi engkau membeli darinya, dan bisa jadi engkau akan dapati darinya aroma yang wangi. Sementara (duduk dengan) pandai besi, bisa jadi ia akan membakar pakaianmu, dan bisa jadi engkau dapati darinya bau yang tidak sedap “ ( HR Bukhori dan Muslim).
Dalam al-Quran surah an-Nuur ayat 26 disebutkan, yang artinya:
Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).
Dari hadits perkataan nabi Muhamamd di atas diterangkan bahwa lingkungan berteman adalah berpengaruh bagi kehidupan manusia. Bila kita bergaul dengan teman yang buruk (digambarkan dengan pandai besi) akan ikut tercium bau amis atyau bau tidak sedap di diri kita. Sedangkan berteman dengan teman yang baik (digambarkan dengan penjual minyak wangi) maka diri kita akan ikut tercium bau wanginya. Artinya bila kita berteman dengan teman yang buruk maka akan ikut buruk atau ikut terkena bau tidak sedap dari keburukan teman kita tersebut, bila kita berteman dengan teman yang baik maka kita akan ikut jadi baik atau paling tidak akan ikut tercium bau kebaikan dalam diri kita.
Sedangkan dari ayat al-Quran surah an-Nuur ayat 26 di atas disebutkan bahwa jodoh adalah cenderung sepadan, wanita yang buruk untuk pria yang buruk, pria yang buruk hanya untuk wanita yang buruk, wanita yang baik hanya untuk wanita yang baik dan pria yang baik hanya untuk pria yang baik. Sehingga untuk mendapat jodoh yang baik maka kita perlu selalu berusaha memperbaiki diri baik secara lisan, hati maupun perbuatan. Tentu untuk berusaha menjadi orang baik dibutuhkan lingkungan yang mendukung agar tidak tertular menjadi bau amis seperti pandai besi (baca: agar diri kita tidak ikut tercemar dengan keburukan). Perlu diingat bahwa mencari pasangan yang baik akan sangat sulit bila kita salah masuk pergaulan, untuk masuk pergaulan yang baik haruslah bermodal pemahaman dan semangat untuk berubah jadi lebih baik lalu berusaha mencari dunia pergaulan yang baik. Pasangan yang baik hanya ada di dalam dunia pergaulan yang baik.
2. Selalu Memperbaiki Akhlak
Akhlak adalah sangat penting untuk mendukung sebuah hubungan percintaan, maka dari itu mulai sejak dini hendaknya kita selalu memperbaiki akhlak agar kelak bila telah punya pasangan sudah terbiasa berakhlak baik. Dan bagi yang sudah menikah juga tidak boleh berhenti dalam menuntut ilmu dan memperbaiki akhlak. Orang yang berakhlak baik tentu tutur kata, hati dan perbuatannya juga akan lebih baik dan terpuji, selain itu derajatnya akan dianggat oleh Allah sehingga menjadi orang yang diharapka oleh calon pasangan. Hanya saja hindari sifat ujub (sombong) dan riya’ (ingin dipuji atau ingin dilihat amal baiknya oleh orang lain), karena dua sifat tersebut mampu merusak seluruh akhlak yang telah kita bentuk.
3. Jangan Membuat Masalah dengan Maksiat
Maksudnya jangan membuat masalah baru dengan tindakan maksiat, maksiat adalah segala sesuatu yang berlawanan dengan syariat dan ketentuan Allah Swt. Kata kotor dan semua perbuatan buruk merupakan termasuk maksiat. Seringkali maksiat menjadi sumber sebuah masalah, sebagai contoh adalah bila kita berkata yang buruk maka akan bisa memancing emosi orang lain atau pasangan sehingga terjadi keributan. Jadi selalu berusaha membentuk akhlak yang baik serta menghindari maksiat perlu kita terapkan dan kita latih sejak dini, tidak ada perubahan yang instant/langsung, jadi jangan menunggu menikah dulu baru berubah. Seringkali orang berpikiran akan berubah bila sudah menikah, itu hanya kata bohong dan omong kosong. Tidak akan semudah itu, melainkan harus kita mulai sejak sekarang bagi yang belum menikah dan selalu kita usahakan akhlak selalu menjadi lebih baik lagi bagi yang sudah menikah. Bila kita tidak menghindari maksiat, maka hanya kepusingan atau masalah yang kita dapatkan, sehingga semakin jauh dari kebahagiaan. Jadi hendaknya diri dilatih sejak dini untuk menghindari maksiat, agar ke depannya selalu lebih baik dan terbiasa baik.
4. Ikhlas Menerima Takdir
Ada kalanya kita telah berusaha akan tetapi takdir berkata lain atau tetap saja kita menemui kegagalan. Sebisanya kita harus berusaha ikhlas dengan takdir meski kadangkala butuh waktu untuk bisa ikhlas. Dan yakinlah apapun takdir yang terjadi adalah yang terbaik dari Allah, kita hanya bisa berusaha dan berdoa.
KESIMPULAN
Dari semua bahasan di atas, bisa disimpulkan dengan singkat bahwa untuk mencari pasangan dan mempertahankan hubungan hendaklah:
  1. Berusaha mencari lingkungan pergaulan yang baik.
  2. Menetapkan visi kehidupan dengan baik.
  3. Selalu berusaha memperbaiki diri dengan cara menambah ilmu pengetahuan dan memperbaiki akhlak.
  4. Menjauhi maksiat agar hidup tidak penat dan gelisah, sehingga akan mendukung untuk menjalankan hal apapun.
  5. Memenuhi peraturan norma dan agama, ini adalah syarat mutlak bila ingin akhlak berubah menjadi lebih baik.
  6. Berlatih fokus, dalam artian memusatkan pikiran, berlatih mempertahankan prinsip atau bertanggung jawab akan komitmen diri kita sendiri.
  7. Semua langkah perbaikan diri hendaknya dimulai dari sekarang, jangan menunggu bila sudah dapat calon pasangan atau sudah menikah.
  8. Ikhlas menerima takdir.
Cukup sampai sekian untuk bahasan kali ini, mohon maaf atas kekurangan ilmu atau terlalu pendeknya bahasan. Sebenarnya bahasan memang tidak sependek itu, maka dari itu marilah kita bersama-sama selalu menuntut ilmu karena ilmu adalah tidak terbatas, semakin ilmu kita gali maka akan semakin banyak yang ingin kita ketahui. Semakin banyak ilmu kita gali, maka akan semakin diri ini merasa bodoh karena akan muncul banyak sekali pertanyaan yang belum kita ketahui jawabannya sebagai bukti bahwa kita bodoh. Syarat utama menuntut ilmu adalah ikhlas dan sabar. Semakin sedikit ilmu kita, maka diri kita akan merasa pandai dan benar, jadi berhati-hatilah bila diri merasa sudah pandai dan benar karena sebenarnya itu adalah titik di mana kita adalah bodoh. Sampai jumpa insyaAllah di artikel yang lain dan mohon maaf atas kekurangan dan kesalahan. Semoga bermanfaat.
Daftar Pustaka: